teman ada pengalaman yang menarik, kemarin saya kedatangan pasien dia mengeluh jika membungkuk perutnya sebelah kanan sakit, mual, males makan dan cepat lelah, awalnya saya menduga mungkin dispepsia biasa tapi setelah saya periksa sklera pasien tersebut kuning, kecurigaan saya bertambah manakala saya periksa di bagian kanan atas abdomen (perut) ternyata livernya membesar, setelah itu saya korek lebih dalam air seninya pun seperti teh, lalu saya sarankan untuk memeriksakan sgot,sgpt....walhasil dia menjawab "pak saya tidak punya biaya" nah lho saya bingung, akhirnya saya bilang "saya curiga ada kelainan di liver anda, nanti bila ada rejeki maka sebaiknya anda periksa" dia akhirnya tersenyum puas.dalam hati saya "saya belum puas pak"tapi itulah sebuah dilema, kita sebagai dokter umum sebagai garda terdepan akan selalu menemui fenomena seperti itu, kebetulan saya punya pengalaman dengan obat herbal, dia saya suruh minum air rebusan temulawak saja...semoga cara itu berhasil...untuk merefresh saya beri postingan tentang hepatitis virus...monggo silahkan disimak nggih seder-sederek
Hepatitis Virus Akut
DEFINISI
Hepatitis Virus Akut adalah peradangan hati karena infeksi oleh salah satu dari kelima virus hepatitis (virus A, B, C, D atau E); peradangan muncul secara tiba-tiba dan berlangsung hanya selama beberapa minggu.
PENYEBAB
Virus hepatitis A, B, C, D atau E.
GEJALA
Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba, berupa:
- penurunan nafsu makan
- merasa tidak enak badan
- mual
- muntah
- demam.
Kadang terjadi nyeri sendi dan timbul biduran (gatal-gatal kulit), terutama jika penyebabnya adalah infeksi oleh virus hepatitis B.
Beberapa hari kemudian, air kemih warnanya berubah menjadi lebih gelap dan timbul kuning (jaundice).
Pada saat ini gejala lainnya menghilang dan penderita merasa lebih baik, meskipun sakit kuning semakin memburuk.
Bisa timbul gejala dari kolestasis (terhentinya atau berkurangnya aliran empedu) yang berupa tinja yang berwarna pucat dan gatal di seluruh tubuh.
Jaundice biasanya mencapai puncaknya pada minggu ke 1-2, kemudian menghilang pada minggu ke 2-4.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan darah terhadap fungsi hati.
Pada pemeriksaan fisik, hati teraba lunak dan kadang agak membesar.
Diagnosis pasti diperoleh jika pada pemeriksaan darah ditemukan protein virus atau antibodi terhadap virus hepatitis.
PENGOBATAN
Jika terjadi hepatitis akut yang sangat berat, maka penderita dirawat di rumah sakitl; tetapi biasanya hepatitis A tidak memerlukan pengobatan khusus.
Setelah beberapa hari, nafsu makan kembali muncul dan penderita tidak perlu menjalani tirah baring.
Makanan dan kegiatan penderita tidak perlu dibatasi dan tidak diperlukan tambahan vitamin.
Sebagian besar penderita bisa kembali bekerja setelah jaundice menghilang, meskipun hasil pemeriksaan fungsi hati belum sepenuhnya normal.
PROGNOSIS
Hepatitis virus akut bisa menyebabkan berbagai keadaan, bisa berupa sakit ringan yang menyerupai influenza atau kegagalan hati yang bisa berakibat fatal.
Secara umum, hepatitis B lebih serius dibandingkan hepatitis A dan kadang berakibat fatal, terutama pada penderita usia lanjut.
Perjalanan penyakit hepatitis C tidak dapat diduga; hepatitis C akut biasanya ringan, tetapi fungsi hati bisa membaik dan memburuk secara bergantian selama berbulan-bulan.
Penderita hepatitis virus akut biasanya mengalami perbaikan setelah 4-8 minggu, meskipun tidak mendapatkan pengobatan.
Hepatitis A jarang menjadi kronis. Pada 5-10% penderita, hepatitis B menjadi kronis dan sifatnya bisa ringan atau berat. Sekitar 75% kasus hepatitis C menjadi kronis.
Hepatitis C biasanya ringan dan tanpa gejala, tetapi sekitar 20% penderita akhirnya mengalami sirosis.
Penderita hepatitis virus akut bisa menjadi pembawa virus (karier). Pada keadaan ini, tidak ditemukan gejala tetapi penderita masih terinfeksi.
Karier hanya terjadi pada virus hepatitis B dan C. Pembawa virus A menahun pada akhirnya bisa menderita kanker hati.
PENCEGAHAN
Kebersihan yang baik bisa membantu mencegah penyebaran virus hepatitis A. Tinja penderita sangat infeksius.
Di sisi lain, penderita tidak perlu diasingkan; pengasingan penderita hanya sedikt membantu penyebaran hepatitis A, tetapi sama sekali tidak mencegah penyebaran hepatitis B maupun C.
Kemungkinan terjadinya penularan infeksi melalui transfusi darah bisa dikurangi dengan menggunakan darah yang telah melalui penyaringan untuk hepatitis B dan C.
Vaksinasi hepatitis B merangsang pembentukan kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan yang efektif.
Vaksinasi hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang memiliki resiko tinggi, misalnya para pelancong yang mengunjungi daerah dimana penyakit ini banyak ditemukan.
Untuk hepatitis C, D dan E belum ditemukan vaksin.
Bagi yang belum mendapatkan vaksinasi tetapi telah terpapar oleh hepatitis, bisa mendapatkan sediaan antibodi untuk perlindungan, yaitu globulin serum. Pemberian antibodi bertujuan untuk memberikan perlindungan segera terhadap hepatitis virus.
Kepada bayi yang lahir dari ibu yang menderita hepatitis B diberikan imun globulin hepatitis B dan vaksinasi hepatitis B. Kombinasi ini bisa mencegah terjadinya hepatitis B kronis pada sekitar 70% bayi.
Jumat, 23 Mei 2008
pengalaman lagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar