Selasa, 15 Juli 2008

sekali lagi tentang puyer

lagi-lagi para dokter ribut tentang puyer, yang satu bilang di luar negeri puyer sudah tidak dipakai, mereka idealis bahwa puyer tidak aman, yang satu bilang kita masih butuh karena kita kantong kita masih belum bisa membeli obat-obatan sirup yang notabene akan semakin membebani masyarakat
ada pengalaman unik seorang dokter dari luar yang praktek di NTT bermain ke rumah dokter lokal, sang dokter lokal bilang kalo ada common cold disana dikasih apa? just paracetamol that's all. bayangkan disini dikasih parasetamol pasien malah ndak sembuh hidung masih buntet, meler dsb. jadi menurut saya bagi anda dokter yang tidak setuju dengan puyer ya sudah anda tidak perlu menyalahkan dokter yang suka pakai puyer, begitupun sebaliknya.
ada saat kita memakai puyer ada saat kita memakai sirup,kalau kita memberikan sirup terlalu banyak,tentu akan memberatkan kantong pasien.anda sendiri lebih tahu kapan pakainya.
sitem kesehatan kita belum memadai kalau harus meninggalkan puyer, yang penting pengawasan kita harus tepat, sehingga dosis yang diberikan bisa pas. sekali lagi diluar negeri setiap anda sakit maka anda langsung akan mondok, dan akan selalu diberi obat melalui iv, disana pun tidak ada praktek dokter seperti di indonesia.pemberian antibotik pun dengan hasil dari kultur bakteri. sistem kesehatan kita tidak memungkinkan itu.berapa biaya yang harus ditanggung, jika disana kesehatan seluruhnya sudah ditanggung oleh pemerintah. sekali lagi jangan pada berantem anda yang pro juga benar, yang kontra pun juga benar. pakailah selalu nurani anda.terimakasih.jaya terus dokter indonesia

Read More..

0 komentar: